Bagi para pemilik bisnis, menjaga hubungan karyawan adalah salah satu hal terpenting dalam menjaga keberlangsungan sebuah bisnis. Karyawan merupakan salah satu asset paling berharga didalam sebuah bisnis.. Banyak perusahaan yang mulai concern tentang bagaimana menjaga hubungan yang baik dengna karyawan agar bisa makin produktif kedepannya. Salah satunya adalah perusahaan Airbnb.
APA ITU AIRBNB?
Singkatnya, Airbnb adalah sebuah online marketplace yang produknya adalah jasa penyewaan properti dalam jangka pendek, seperti hotel, losmen, apartemen, villa, pengingapan, dan lainnya. Setiap orang bisa mendaftarkan propertinya untuk disewakan secara jangka pendek di Airbnb.
Tak jarang orang yang memiliki rumah/kamar kosong menjadikannya penginapan untuk disewakan di Airbnb. Airbnb juga menjadi pilihan paling recommended bagi para turis, khusunya di negara-negara di Eropa karena harganya yang cukup murah.
BERAWAL DARI 2 ORANG
Siapa sangka, jaringan cabang Airbnb yang sudah memiliki ribuan cabang di setiap negara berawal dari dua pria yang tidak mampu membayar sewa apartemen. Kedua orang itu adalah Brian Chesky dan Joe Gebbia. Mereka berdua adalah sarjana desain yang memiliki masalah finansial, khususnya untuk membayar sewa apartemennya. Untuk itu, mereka berdua memutar otak supaya bisa mendapatkan uang lebih.
Brian dan Joe memutuskan untuk menyewakan tempat tinggal mereka untuk orang lain. Mereka menambahkan fasilitas seperti kasur angin dan makanan untuk tamunya. Tak disangka, kamar mereka laku tersewa, dan akhirnya mereka bisa membayar uang sewa apartemen.
Melihat peluang ini, pada tahun 2008 Brian dan kawan-kawannya meluncurkan perusahaan startup yang bernama Airbed dan Breakfast, yang menjadi cikal bakal lahirnya Airbnb.
AIRBNB, PERUSAHAAN IDAMAN KARYAWAN
Airbnb pernah dianugerahi sebagai Best Workplace in 2016 dari Glassdoor. Hal ini tak lekang dari budaya kerja perusahaan Airbnb yang sangat menjaga hubungan karyawan, yaitu “Fastering a Welcoming Culture”.

Airbnb memiliki misi perusahaan yang berbunyi “creating a world where you can belong anywhere”. Airbnb ingin mendesain kantor senyaman mungkin, sehingga bisa bekerja dimana saja, seperti di ruang tamu bahkan sampai di ruang makan.
Selain itu, cara Airbnb menjaga hubungan karyawan adalah dengan menyediakan jalur komunikasi internal agar karyawan dapat mengetahui hari-hari spesial antar karyawannya, seperti ulang tahun, hari pernikahan, persalinan, dan sebagainya. Tak heran, kinerja perusahaan Airbnb bisa berjalan dengan baik seiring dengan kenyamanan yang diberikan kepada karyawan.
Baca juga:
- Rahasia Social Media Marketing ala Arief Muhammad
- Chef Utama Oscar Selama 25 Tahun, Ini Cara Mengembangkan Bisnis Kuliner ala Wolfgang Puck
CARA MENJAGA HUBUNGAN KARYAWAN
Melihat kesuksesan Brian Chesky dan Joe Gebbia dalam menjaga hubungan dengan karyawan, maka Anda sebagai pemilik bisnis juga bisa menerapkannya. Menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, Anda bisa menjaga hubungan dengan karyawan Anda dengan menerapkan Inter-Personal Alignment(IPA).IPA ini tidak hanya menjaga hubungan karyawan saja, lebih dari itu, IPA berfungsi untuk mengetahui kondisi internal setiap divisi. Melalui IPA, Anda bisa mengetahui apa yang harus Anda perbaiki, kelebihan divisi bahkan Anda bisa tahu siapa karyawan toxic.
Langkah 1: Superior To Assess Subordinate
Anda sebagai pemilik bisnis bisa memberikan penilaian tentang bagaimana kelebihan bawahan Anda dalam bekerja. Memberikan penilaian terhadap bawahan sangat berpengaruh dalam menjaga hubungan karyawan.
Nantinya, karyawan Anda akan mengetahui hal baik apa saja yang sudah ia lakukan selama ini. Selain itu, Anda juga bisa memberitahu hal apa saja yang perlu diubah supaya kinerja karyawan Anda bisa lebih baik dan FUN!
Langkah 2: Subordinate to Assess Superior
Langkah ini cukup sulit dalam hal menjaga hubungan karyawan. Nantinya, dengan kerendahan hati, Anda sebagai atasan akan bertanya kepada karyawan tentang hal apa saja yang harus diperbaiki oleh Anda.
Dengan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki, maka Anda sebagai pemilik bisnis telah bertanggung jawab terhadap karyawan dan mampu menjaga hubungan dengan karyawan Anda.
Selain itu, Anda bisa juga bertanya tentang perlakuan Anda terhadap karyawan yang membuat karyawan Anda lebih bekerja dengan baik dan FUN. Dengan mengetahui hal ini, maka Anda bisa lebih sering melakukannya lagi kedepannya!
Langkah 3: Subordinate to Assess Team
Langkah terakhir dalam menjaga hubungan dengan karyawan, Anda harus memposisikan diri sebagai karyawan dan mengetahui situasi disana secara keseluruhan. Melihat situasi karyawan dengan sudut pandang karyawan itu sendiri tentu akan lebih mudah memantau apa saja yang lebih/kurang pada tim karyawan Anda.
Anda juga bisa bertanya secara “ringan” kepada karyawan Anda, apakah ada “virus”yang menghambat kinerja karyawan secara keseluruhan. Dengan mengetahui “virus” yang menghambat, Anda bisa mengevaluasi orang tersebut secara empat mata, dan kinerja karyawan Anda bisa lebih meningkat.