Strategi bisnis online yang diterapkan di Amazon menjadikan Jeff Bezos sebagai entrepreneur terkaya di dunia. Simak perjalanan Amazon yang dimulai di garasi kecil hingga menguasai dunia e-commerce ini!
Keturunan Peternak
Jeffrey Preston Bezos lahir di Albuquerque, New Mexico, pada 12 Januari 1964. Orangtua Jeff Bezos bercerai dan ibunya kemudian menikahi seorang imigran Kuba bernama Miguel Bezos pada bulan April 1968.
Miguel kemudian mengadopsi Jeff Bezos dan mengganti nama keluargnya menjadi Bezos.
Nenek moyang Jeff Bezos merupakan orang Texas pemilik peternakan sukses seluas 101 km2. Peternakan tersebut diwariskan secara turun temurun di keluarga.
Kakeknya yang merupakan direktur regional Komisi Energi Atom Amerika Serikat bahkan meminta pensiun dini untuk bekerja di peternakan.
Jeff Bezos bersama orangtuanya pindah ke Miami dan melanjutkan sekolahnya di Miami Palmetto High School, Florida dan bekerja paruh waktu di restoran cepat saji McDonald’s.
Jeff Bezos sukses meraih penghargaan Silver Knight dan Beasiswa Merit Nasional pada tahun 1982 saat ia mengikuti Program Pelatihan Sains Siswa di Universitas Florida.
Karier Profesional
Setelah sukses lulus dari Universitas Princeton sebagai Sarjana Sains di bidang electrical engineering and computer science, Jeff Bezos mendapatkan tawaran dari sejumlah perusahaan teknologi besar dunia.
Jeff Bezos mengawali karirnya di Fitel, bisnis startup di bidang telekomunikasi finansial. Pekerjaan terakhir Jeff Bezos sebagai professional adalah di perusahaan investasi DE Shaw & Co.
Mendirikan Amazon

Jeff Bezos menyadari bahwa dirinya memiliki mimpi yang lebih besar yaitu untuk membangun bisnisnya sendiri.
Ia kemudian memutuskan untuk berhenti dari DE Shaw & Co dan membangun bisnisnya sendiri dengan harapan bisa sukses nantinya.
Ia membangun bisnisnya dengan nama Amazon yang diambil dari nama sungai Amazon di Amerika Selatan.
Orangtua Jeff Bezos turut andil membantunya diawal ia membuka bisnis dengan dana sebesar 300.000 dollar AS (4.2 miliar rupiah) untuk investasi bisnisnya.
Dengan dibantu oleh beberapa orang karyawan, Jeff Bezos fokus dengan bisnis menjual buku secara online yang berlokasi di garasi rumahnya.
Keputusan Jeff Bezos untuk menjual buku online tak lepas dari inspirasi yang didapatkannya dari data statistik yang menunjukkan bahwa pertumbuhan website sebesar 2.300% per tahun.
Oleh karena itulah Jeff Bezos memanfaatkan kesempatan dan membuat platform untuk menjual buku secara online.
Sukses dengan strategi bisnis online Amazon

Tanpa adanya pemberitaan dari pers, strategi bisnis online yang diterapkan Jeff Bezos sukses menjual buku di Amerika Serikat dan 45 negara hanya dalam buku 30 hari. Terhitung penjualan mencapai Rp 281.1 juta per minggu dan 20.000 dollar dalam waktu dua bulan.
Amazon berkembang pesat dan menjadi salah satu bisnis e-commerce yang hot karena strategi bisnis online yang digunakan.
Meskipun diragukan oleh banyak analis bahwa Amazon tidak akan bisa bertahan, Jeff Bezos membuktikan bahwa ia bisa sukses bangun bisnis e-commerce Amazon dengan strategi bisnis online yang ia dan team nya buat.
Tiga tahun kemudian Amazon bahkan bisa mengungguli pesaingnya di dunia e-commerce dan bahkan menjadi pemimpin e-commerce dunia.
Amazon yang semulanya hanya menjual buku pun mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan menjual CD, video, pakaian, mainan dan barang elektronik pada tahun 1998.
Ekspansi Bisnis

Sukses menguasai strategi bisnis online hingga menjadikan Amazon e-commerce terbesar di dunia, Jeff Bezos melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan perusahaan startup berbasis di luar angkasa.
Perusahaan tersebut diberi nama Blue Origin. Blue Origin didirikan karena ketertarikan Jeff Bezos terhadap perjalanan luar angkasa.
Blue Origin pada tahun 2015 sukses meluncurkan wahana orbit New Shepard yang mencapai ketinggi 100.5 km dan kembali ke Texas.
Jeff Bezos juga membeli harian The Washington Post dan beberapa publikasi yang berada di dalam The Post pada tahun 2013 senilai 3.5 triliun.
Berbeda dengan kisah kesuksesan strategi bisnis online Amazon, salah satu surat kabar yaitu Express, yang telah beroperasi selama 16 tahun terpaksa tutup.
Surat kabar Express adalah publikasi yang terkenal dan didistribusikan secara gratis pada pagi hari pada 75 pengecer koran yang berada di stasiun Metro. Dikabarkan penyebab ditutupnya Express karena keuangan yang memburuk.
Strategi bisnis online tentunya tidak bisa diterapkan pada surat kabar Express yang berbeda platform.
Kegagalan surat kabar Express tidak menghentikan Jeff Bezos untuk mencoba membangun jenis bisnis baru.
Ia berinvestasi pada bidang pelayanan kesehatan dan pada tahun 2018 Amazon, Berkshire Hathaway dan JPMorgan mengumumkan rencana untuk membangun sebuah perusahaan layanan kesehatan.
Orang Terkaya di Dunia

Jeff Bezos merupakan salah seorang entrepreneur yang menjadi langganan The Forbes menjadi orang terkaya di dunia salah satunya karena hasil kesuksesan dari strategi bisnis online Amazon.
Pertama kali Jeff Bezos masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia oleh Forbes adalah pada tahun 2016 dengan kekayaan mencapai 65.3 miliar atau 857 triliun rupiah dengan posisi sebagai orang terkaya nomer 5 di dunia.
Raksasa e-commerce miliknya, Amazon, yang pada akhir 2015 mendapatkan keuntungan 92 juta dollar menanjak tajam pada 2016 mencapai 875 juta atau 11 triliun.
Pada tahun 2017 Jeff Bezos kembali masuk dalam daftar orang terkaya dengan harta kekayaan 72.8 miliar dollar dan menempatkan di posisi ketiga terkaya di dunia setelah Bill Gates dan Warren Buffett.
Jeff Bezos pada tahun 2018 mengalahkan Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan 90 miliar dollar dan berlanjut pada tahun 2019 dengan kekayaan 114 miliar dollar.
Baca juga:
Sosok inspirasional bagi entrepreneur
Jeff Bezos merupakan sosok yang sangat menginspirasi entrepreneur dalam membangun bisnis.
Perjuangan Jeff Bezos memulai bisnis dari nol dan tetap bekerja keras meskipun orang-orang sekitarnya mengatakan bahwa ia akan gagal.
Salah satu kunci sukses Jeff Bezos dalam membuat strategi bisnis online Amazon menurut Coach Yohanes G. Pauly, Business Coach peringkat No. 1 di tingkat dunia, adalah karena Jeff Bezos memulai strategi bisnis online dengan fondasi yang sangat penting, yaitu start with the right belief.
Coach Yohanes G. Pauly mengatakan bahwa dalam membangun bisnis terutama dalam strategi bisnis online haruslah dimulai dengan belief.
Bila entrepreneur sudah memiliki belief-set yang benar, maka ia akan memiliki mind-set yang benar, memperlengkapi diri dengan skill-set yang tepat, sehingga entrepreneur tersebut akan mendapat apa yang ia yakini.
Seorang pemilik bisnis ragu bahwa bisnisnya bisa berkembang karena mendengar ucapan orang-orang disekitarnya, maka sejak awal membangun bisnis ia tidak memiliki belief-set yaitu keyakinanbahwa bisnisnya akan berkembang dan mendapatkan omzet.
Belief-set yang salah ini membentuk mind-set yang salah, pemilik bisnistersebut yakin bahwa apapun strategi yang ia lakukan tidak akan bisa membuat bisnisnya sukses.
Dampaknya si pemilik bisnistidak akan membekali diri dengan skill-set yang benar, akhirnya ia tidak akan mampu membuat strategi yang efektif agar customer membeli di bisnisnya.
Apa akibatnya? Bisnis tersebut benar-benar tidak berkembang dan tidak memberikan omzet seperti target awal.
“Andaikan Jeff Bezos saat memulai membangun bisnis Amazon dan membuat strategi bisnis online memiliki belief yang salah dan meragukan bisnisnya akan berkembang, tentunya Amazon tidak akan sebesar saat ini. Bahkan bisa saja Amazon hanyalah tinggal nama karena lebih dahulu mati.” tutup Coach Yohanes G. Pauly yang juga merupakan CEO dan Master Coach dari GRATYO® Practical Business Coaching.
Bagaimana bisnis bisa berkembang dan sukses jika si pemilik bisnis, orang yang membangun bisnis itu sendiri, tidak yakin dengan bisnis yang dia bangun?
“In this life you get what you believe.” ujar Coach Yohanes G. Pauly.