Cara sukses berbisnis Amancio Ortega

Cara Sukses Berbisnis Amancio Ortega, dari Anak Pembantu Hingga Dirikan Brand Terkenal Zara

Mau tahu cara agar bisa sukses di bisnis fashion retail? Simak cara sukses berbisnis ala Amancio Ortega, dari anak pembantu hingga jadi miliader terkaya di Eropa yang dirikan Zara dan brand fashion terkenal lainnya!

Putus sekolah

Amancio Ortega lahir di keluarga miskin. Ayahnya adalah seorang pekerja di kereta api dan ibunya adalah seorang pembantu. Karena kondisi keuangan yang sangat sulit, Amancio Ortega terpaksa putus sekolah dan bekerja untuk membantu orangtuanya.

Saat berusia 13 tahun ia bekerja sebagai tukang antar pakaian di sebuah perusahaan pakaian mewah. Ia bekerja dengan tekun hingga diangkat menjadi asisten penjahit.

Amancio Ortega saat itu menyadari bahwa rantai distribusi bisnis tempat ia bekerja sangat panjang dan berbelit-belit. Padahal jika rantai distribusi tersebut ditekan bisa meminimalisir pengeluaran.

Ia kemudian mulai mempelajari cara berbisnis yang diterapkan di tempatnya bekerja, mulai dari produksi pakaian, penjualan di toko, hingga manajemen keuangan untuk menekan biaya yang tidak perlu.

Memulai bisnis sendiri

Cara sukses berbisnis Ortega
Bisnis pertama yang ia buka bernama Confecciones Goa yang menjual produk fashion seperti jubah dan kain tenun

Tahun 1960 Amancia Ortega menjabat sebagai manager di salah satu toko pakaian lokal. Toko pakaian tersebut menjual baju dan pakaian yang disukai banyak wanita, namun harganya mahal sehingga tidak banyak pembelian.

Berbekal pengalaman dan keterampilan yang ia punya saat menjadi asisten penjahit, Amancio Ortega kemudian mencari bahan pakaian yang lebih murah dan membuat sendiri model pakaian tersebut. Ia kemudian mendistribusikannya ke toko pakaian kecil di sekitar tempat tinggalnya.

Bermodal hasil dari penjualan pakaian yang ia buat, ia mulai memproduksi pakaian berkualitas bersama dengan istri dan saudaranya.

Bisnis pertama yang ia buka bernama Confecciones Goa yang menjual produk fashion seperti jubah dan kain tenun. Ia mempekerjakan wanita dan ibu rumah tangga sebagai karyawan di bisnis pertamanya tersebut.

3 tahun berselang ia membangun bisnis baru bernama Zara. Jika Confecciones Goa hanya terfokus menjual jubah dan kain tenun, Zara memiliki prospek yang lebih luas dengan menjual lebih banyak jenis produk.

Cara sukses berbisnis di Zara

Amancio Ortega cara sukses berbisnis
Dengan sistem yang diterapkan Zara makin berkembang dan berhasil membuka toko di berbagai negara di dunia

Sebagai bisnis fashion, Zara mampu bersaing dengan kompetitornya. Cara sukses berbisnis yang diterapkan oleh Amancio Ortega untuk memajukan Zara adalah dengan sistem yang ia sebut “fast fashion”.

Sistem fast fashion ini menitikberatkan dengan memasuki dunia retail dengan agresif agar seluruh pakaian baru bisa langsung dipasarkan lebih cepat dibandingkan brand lain.

Tujuan sistem ini adalah untuk menyegarkan stok pakaian di toko dalam jangka dua kali seminggu dan menerima jenis pesanan baru dalam waktu 48 jam.

Kelebihan sistem fast fashion dibandingkan kompetitornya adalah disaat pakaian yang tampil di fashion week membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa dijual, desain serupa bisa ditemukan di Zara hanya dalam waktu berminggu-minggu kemudian.

Cara sukses berbisnis menggunakan sistem fast fashion yang diterapkan oleh Amancio Ortega terbukti berhasil menarik perhatian customer dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya.

Dengan sistem yang diterapkan Zara makin berkembang dan berhasil membuka toko di berbagai negara di dunia. Terhitung Zara memiliki 2.220 toko yang tersebar di 88 negara dengan pendapatan di tahun 2019 sebesar US$18.4 miliar.

Rahasia bisnis Amancio Ortega

Ortega menilai bahwa salah satu cara sukses berbisnis adalah dengan berorientasi pada customer

Selain menggunakan sistem fast fashion yang membawa Zara menang bersaing dengan kompetitor, Amancio Ortega juga menggunakan cara sukses berbisnis yang tak kalah penting yaitu berorientasi pada customer.

Amancio Ortega menilai bahwa banyak bisnis yang memproduksi barang yang bagus, namun barang tersebut tidak laku di customer. Salah satu penyebabnya adalah karena bisnis tersebut terlalu berorientasi untuk mengalahkan kompetitornya.

Ia menilai bahwa salah satu cara sukses berbisnis adalah dengan berorientasi pada customer. Caranya adalah dengan menjadikan customer sebagai pusat perhatian utama.

Amancio Ortega memproduksi pakaian bukan dengan landasan apa yang ditampilkan di fashion week, namun dengan mengamati dan mendengarkan review dari blogger, influencer, dan customer.

Cara sukses berbisnis yang diterapkan oleh Amancio Ortega ini terbukti berhasil dan membawa Zara serta bisnisnya yang lain menuju ke level yang lebih tinggi.

Buktinya Amancio Ortega kemudian mendirikan Inditex. Sebuah group yang menaungi banyak brand terkenal seperi Zara, Zara Home, Massimo Dutti, Oysho, Tempe, Stradivarius, Pull and Bear, dan Bershka. Tercatat jumlah karyawannya mencapai lebih dari 92.000 orang dengan jumlah total lebih dari 7500 toko di seluruh dunia.

Pemilik retail pakaian terkaya di dunia

Cara sukses berbisnis Amancio Ortega
Selain di bisnis retail pakaian, Amancio Ortega juga berinvestasi di bisnis properti yang berpusat di beberapa kota

Bisnis fashion yang menggurita membawa Amancio Ortega sebagai salah satu pebisnis terkaya di dunia. Ia masuk dalam daftar Forbes sebagai orang terkaya nomor 6 di dunia dengan harta kekayaan mencapai US$67.4 miliar dan menjadikannya sebagai pebisnis retail pakaian terkaya di dunia.

Selain di bisnis retail pakaian, Amancio Ortega juga berinvestasi di bisnis properti yang berpusat di beberapa kota seperti Madrid, Barcelona, London, Chicago, Miami dan New York.

Baca juga:

Cara sukses berbisnis yang bisa diterapkan semua entrepreneur

Jika pebisnis ingin mengetahui apa keinginan dan kebutuhan pasar, langkah pertama yang harus pebisnis lakukan adalah harus mengetahui siapa sebenarnya target spesifik bisnis

Banyak rahasia dan cara sukses berbisnis yang bisa dicontoh dari Amancio Ortega, mulai dari cara ia menganalisa pasar, membuat strategi pemasaran, hingga menjaga finansial bisnis.

Salah satu cara sukses berbisnis yang bisa dicontoh dan diterapkan oleh pebisnis adalah kelihaian Amancio Ortega dalam fokus dan terorientasi pada customer. Seperti disebutkan, ia benar-benar mendengarkan, mengamati dan memahami apa yang dibutuhkan oleh calon customer.

Cara sukses berbisnis yang diterapkan oleh Amancio Ortega dijelaskan oleh World’s Top Certified Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly sebagai langkah yang sangat penting dan krusial dalam menjalankan bisnis.

“Banyak pebisnis yang fokusnya teralihkan pada apa yang dilakukan kompetitor sehingga melupakan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh customer, apa yang diinginkan oleh customer. Akibatnya produk atau jasa yang dibuat tidak laku dan tidak dibeli karena tidak sesuai selera pasar.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Lalu bagaimana caranya untuk mengetahui apa keinginan dan kebutuhan pasar?

Coach Yohanes G. Pauly yang juga Founder dan Master Coach di GRATYO® menjelaskan jika pebisnis ingin mengetahui apa keinginan dan kebutuhan pasar, langkah pertama yang harus pebisnis lakukan adalah harus mengetahui siapa sebenarnya target spesifik bisnis.

“Bagaimana mau bersaing dan customer bisa antri di bisnis jika Anda saja sebagai pebisnis tidak tahu siapa target market spesifik Anda? Cara sukses berbisnis yang pertama kali harus dilakukan adalah tahu siapa target market atau specific WHO bisnis Anda.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Banyak pebisnis yang fokus ke HOW atau bagaimana-nya dalam menjalankan bisnis. Padahal cara sukses berbisnis yang pertama kali dipikirkan oleh pebisnis seharusnya adalah siapa orang yang paling mungkin dan sasaran utama untuk membeli.

Kesalahan terbesar pebisnis saat ditanya siapa yang paling memungkinkan untuk membeli produk atau jasa mereka, maka jawabannya adalah semuanya. Padahal seharusnya pebisnis harus fokus kepada target market yang spesifik.

“Jika pebisnis ingin bisnisnya diantri oleh customer, maka cara sukses berbisnis yang harus pertama kali dilakukan adalah tentukan specific WHO. Jika sudah tahu specific WHO-nya baru pebisnis bisa berorientasi dan fokus pada bagaimana kebutuhan dan keinginan calon customer.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *